Pemasangan U-Ditch oleh CV. ABIMANYU TANDANG di Desa Tegalsari Diduga Asal-Asalan

KARAWANG || Rakyat Bersuara || Pembangunan saluran drainase (U-Ditch) Kp. Tegal Amba RT.001/001 Desa Tegalsari Kecamatan Purwasari diduga lepas dari pengawasan. Mandor lapangan dan pengawas dinas sejak hari pertama dimulainya pekerjaan (sampai hari ini Rabu, 12 November 2025) belum pernah ada di lokasi.

Pekerjaan ini dilaksanakan oleh CV. ABIMANYU TANDANG dengan nilai kontrak Rp. 144.875.000 yang anggarannya bersumber dari APBD II (anggaran pendapatan dan belanja daerah) 2025.


Adapun jangka waktu pekerjaan adalah  45 (empat puluh lima hari) kalender sejak kontrak dibuat. Dengan nomor kontrak 027.2/_/06.2.01.0012.504/KPA-SDA/PUPR/2025. Dengan panjang : 130,80 m, ukuran 40 x 40 cm.

Pekerjaan pemasangan saluran drainase (U-Ditch) tersebut juga diduga dikerjakan secara asal-asalan.

Pantauan media ini di lokasi pada Rabu (12/11/2025), menunjukkan bahwa pemasangan U-Ditch tersebut tidak menggunakan sirtu (pasir dan batu) sebagai alas. Akibatnya, setiap sambungan U-Ditch tidak menempel dengan baik dan terlihat memiliki jarak renggang antara satu dengan lainnya.

Selain itu, tanah bekas galian dibiarkan berserakan di jalan beraspal tanpa dibersihkan atau dikarungi, sehingga mengganggu pengguna jalan.

Pemasangan papan informasi proyek pun menjadi sorotan. Papan informasi terlihat dipasang menempel di dinding rumah warga dengan menggunakan paku, bukan dengan tiang kayu dan papan triplek sebagaimana seharusnya sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Kondisi tersebut menimbulkan dugaan bahwa penggunaan anggaran tidak sesuai peruntukannya.

Lebih memprihatinkan lagi, para pekerja di lokasi tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti helm proyek, rompi, maupun sepatu keselamatan, sehingga melanggar standar keselamatan kerja (K3).

Seorang tukang yang berada di lokasi, ketika dikonfirmasi mengenai kondisi tersebut mengatakan bahwa kelengkapan K3 belum diberikan oleh pihak pelaksana.

“Iya pak, untuk kelengkapan K3 kita belum dikasih. Kalau untuk pasir pasang ada yang pakai, ada yang tidak. Kalau untuk kuncian U-Ditch segitu dapatnya, karena berat,” katanya.

Namun saat ditanya siapa pelaksana lapangan dan pengawas proyek tersebut, pekerja itu mengaku tidak mengetahui.

“Waduh pak kurang hafal saya siapa pelaksana dan siapa pengawasnya, karena tidak pernah ke sini,” tambahnya.

Hingga berita ini diterbitkan, media ini masih berupaya mengkonfirmasi pihak pelaksana proyek dan dinas terkait untuk meminta penjelasan lebih lanjut mengenai dugaan kelalaian dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut.

*AN*

Lebih baru Lebih lama